19a. Steven M. Bragg dalam bukunya Cost Accounting College Version mendefiniskan operating expenses sebagai berikut operating expenses are those expenditures that a business incurs to engage in any activities not directly associated with the production of goods or services. Biaya operasional adalah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam

– Sebagai seorang akuntan maka sudah tidak asing lagi istilah cost dan expense. Akan tetapi kedua istilah ini belum tentu dipahami oleh banyak pebisnis. Dalam laporan keuangan, cost dan expense merupakan komponen yang ada dalam laporan keuangan, sehingga hal ini sangatlah penting bagi Anda untuk memahami perbedaan cost dan expense guna membuat laporan keuangan. Dengan memahami istilah cost serta expense bagi seorang akuntan dan pebisnis merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan, hal ini dikarenakan untuk kemajuan perusahaan dalam penempatan kedua komponen tersbut, sehingga tidak terjadi kesalahan dan tidak terjadi kebangkrutan. Untuk itu, pada artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian serta perbedaan cost dan expense secara lebih mendalam. Baca juga Cost Benefit Analysis Pengertian dan Cara Penghitungannya Perbedaan Cost dan Expense Baik cost biaya maupun expense beban memiliki definisi yang berbeda menurut para ahli atau lembaga profesional seperti Ikatan Akuntan Indonesia IAI. Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan antara cost dan expense secara lengkap. 1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Expense atau beban merupakan terjadinya penurunan terhadap manfaat ekonomi dalam satu periode akuntansi yang meliputi adanya pengeluaran aset yang menyebabkan penurunan terhdap nilai ekuitas yang tidak terkait atas distribusi pada pihak investor. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa expense atau beban adalah adanya pengorbanan usaha yang wajib untuk dikeluarkan dan juga diperlukan sebagai hasil yang nantinya akan terhubung dengan pendapatan. Pengeluaran serta pengorbanan dapat diketahui sebagai sumber pendapatan dalam periode akuntansi. Beban ini dikategorikan sebagai pendapatan dalam hal perolehan suatu perusahaan, hal ini terdapat dalam akun laba rugi yang meliputi beban gaji atas karyawan, beban listrik, serta beban sewa dan beban amortisasi. Adanya beban ini menyebabkan pendapatan laba perusahaan berkurang sehingga dapat berdampak akan keuntungan serta kerugian suatu perusahaan. Di sisi lain, cost atau biaya tidak hanya mengeluarkan manfaat ekonomi suatu perusahaan akan tetapi juga dapat berbentuk pengeluaran kas. Dalam akuntansi expense digunakan untuk menentukan laba. Untuk menghitung expense yaitu dengan cara penghasilan dikurangi pengeluaran. Sedangkan untuk cost atau biaya digolongkan menjadi dua hal yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Dalam bisnis, perusahaan memiliki fokus utamanya yaitu pada saat menghitung biaya dan beban. Apabila usaha yang sudah anda jalankan sudah lama dan tidak menghitung adanya biaya serta beban secara profesional maka usaha yang telah anda bangun dapat terjadi kebangkrutan/kegagalan. Baca juga Simak Rahasia Seorang Cost Killer Agar Tidak β€œMati” Di Zaman Serba Digital Ini! 2. Menurut Mulyadi Cost atau biaya menurut Mulyadi merupakan pengorbanan dari sumber ekonomis yang dapat dihitung dengan satuan uang yang telah terjadi, saat terjadi atau mampu pada saat akan terjadi dalam hal tertentu. Sebagai biaya, perusahaan wajib untuk mengeluarkan biaya guna mendapatkan keuntungan/laba serta untuk memperoleeh manfaat di masa yang akan datang serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Contoh biaya dalam perusahaan yaitu pembelian aset, yang pastinya mengeluarkan biaya atas pembelian aktiva/aset perusahaan yang ada pada akun kas. Dalam hal ini, salah satu pekerjaan akuntan adalah mengelola akun biaya supaya dapat untuk dijadikan sebagai aset dan bisa melakukan perhitungan pada saat penyusunan aktiva/aset. Untuk biaya, biasanya disebut dengan sumber biaya yang meliputi aset dalam hal pembelian, pengiriman serta menyiapkan aktiva dan melakukan pelatihan untuk karyawan, Biaya pembelian aset ini pada akhirnya akan terlihat pada laporan neraca, biaya yang disajikan dan menghasilkan akumulasi yang nantinya wajib dikurangi, dengan demikian hasilnya dapat dicantumkan di nilai buku aset/aktiva. Baca juga Berinvestasi Secara Lump Sum atau Rupiah Cost Averaging, Mana yang Lebih Menguntungkan? Pengelompokan Cost dan Expense Untuk pemula atau bahkan pebisnis kadang kali masih sering bingung terhadap perbedan cost serta expense. Denga demikian, pada artikel ini akan dibahas lebih mendalam terkait perbedaan expense serta cost yang wajib anda ketahui dan pahami. 1. Posisi Terhadap Laporan Keuangan Dalam menyusun laporan keuangan akan lebih terlihat perbedaannya. Biaya pada laporan keuangan umumnya terdapat saat melakukan penyusunan neraca yang biasanya mempunyai wujud yang belum bisa untuk digunakan/tidak bisa diprediksi. Sehingga hal tersebut dapat bermanfaat yang menjadikan biaya ini dianggap sebagai aset/aktiva. Sedangkan untuk beban umumnya muncul pada laporan keuangan yang terdapat dalam penyusunan laporan laba rugi. Beban akan muncul ketika pengeluaran yang digunakan dan tidak memberikan maanfaat di masa depan yang mempunyai periode tidak lebih dari satu tahun. Baca juga Akuntansi Biaya Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Penerapannya di Perusahaan 2. Periode Akuntansi Adapun perbedaan lainnya yang bisa dilihat dalam periode akuntansi. Biaya ini mempunyai periode/waktu yang lebih lama atau bisa jadi lebih dari satu tahun dan sehingga dianggap sebagai bagian dari pengeluaran modal. Dalam hal ini pengeluaran modal yang dikeluarkan mempunyai tujuan untuk memperoleh aset tetap. Sementara itu, hal ini bertujuan guna meningkatkan efisiensi terhadap jalannya operasional bisnis perusahaan akan tetapi produktivitas akan produk aktiva tetap. Total biaya yang telah dikeluarkan dalam satuan rupiah lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah beban. Untuk beban mempunyai periode tidak lebih dari satu tahun dan umumnya dianggap sebegai pengeluaran pendapatan yang akan memberikan manfaat dalam periode berjalan. Hal ini mengapa biaya yang telah dikeluarkan tidak dikapitalisasikan, dengan demikian secara langsung akan ditetapkan sebagai aktiva/ aset pada neraca dan langsung dibebankan pada laporan laba rugi. Baca juga 3 Negara dengan Biaya Hidup Termurah, di Amerika juga Ada 3. Berfungsi Sebagai Garis Besar Pada dasarnya, definisi cost yaitu total sumber ekonomi yang wajib untuk dikeluarkan agar bisnis bisa berjalan baik. Beban expense dapat dijadikan upaya sebagai langkah penurunan nilai ekonomi misalnya pengeluaran uang pada penyusutan terhadap nilai aktiva. Pada dasarnya, expense dan cost mempunyai perbedaan yang sangat terlihat dan dengan mudah dapat dipahami. Dengan itu, dalam biaya belum tentu akan digunakan untuk kegiatan bisnis tapi beban yang sudah ada akan digunakan untuk kegiatan awal bisnis. 4. Sesuai dengan Nilai dan Jumlah Nominal yang Dikeluarkan Dalam hal ini tentunya biaya akan diambil dari modal perusahaan, yang kemudian pengeluaran yang telah dikeluarkan akan lebih besar dan bisa sama dengan aset yang lain misalnya biaya yang penyusutannya secara berkesinambungan. Pada akun beban, pengambilan data berasal dari nilai pendapatan. Pada akun beban belum tentu ada periode untuk selanjutnya. Namun akun beban ini mempunyai nilai pengeluaran yang lebih kecil dari nilai biaya. Baca juga Inilah Program Beasiswa Calon Pengusaha Terbaru di UNMAHA Manfaat Expense dan Cost Akun beban lebih bermanfaat bagi sumber daya, sedangkan akun biaya lebih bermanfaat serta berpengaruh terhadap nilai pendapatan. Hal lain yang dapat bermanfaat bagi beban yaitu akan memberikan efek yang cukup besar terhadap jumlah pada keuangan perusahaan. Dan untuk biaya lebih berpengaruh terhadap total dana modal yang akan diterima selanjutnya. Perilaku Biaya Menurut Hansen dan Mowen definisi perilaku biaya yaitu adanya perubahan biaya saat tingkat output mengalami perubahan. Biaya yang tidak mengalami perubahan pada saat tingkat output berubah disebut biaya tetap. Sedangkan biaya variabel adalah adanya peningkatan biaya yang secara total pada saat terjadinya peningkatan aktivitas output serta terjadinya penurunan biaya secara keseluruhan pada saat terjadi penurunan aktivitas kegiatan output. Baca juga Cara Balik Nama Sertifikat Rumah Biaya, Persyaratan, dan Prosedurnya Macam-macam Biaya Menurut Supriyono macam-macam biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1. Biaya Relevan Relevant Cost Merupakan biaya yang terjadi apabila terjadinya suatu alternatif tindakan tertentu, akan tetapi tidak terjadi terhadap alternatif tindakan yang lainnya. Biaya relevan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu, biaya relavan wajib untuk dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. 2. Biaya Tidak Relevan Irrelevant Cost Merupakan biaya yang tidak sama atau tidak berbeda antara alternatif tindakan yang ada Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan serta akan sama totalnya meskipun tidak memperhatikan alternatif yang telah dipilih. Sehingga biaya tidak relevan tidak wajib untuk dipertimbangkan terhadap pembuatan suatu keputusan. Biaya variabel total jumlahnya berubah sesuai dengan adanya perubahan pada volume aktivitas atau kegiatan, akan tetapi untuk tingkat perubahannya tidak sebanding. Apabila volume kegiatan semakin tinggi maka total biaya semi variabel semakin tinggi juga serta sebaliknya. Baca juga Akuntansi Anggaran Budgeting Pengertian, Tahapan, Perubahan, Tujuan, dan Fungsinya Unsur-unsur Biaya Biaya terdiri dari beberapa unsur yang tergantung dari objek dan aktivitas ekonomi. Adapun unsur-unsur biaya yaitu sebagai berikut Biaya termasuk sumber ekonomi Biaya diukur dalam satuan uang Yang sudah terjadi serta yang akan terjadi Sangat berguna demi tujuan tertentu Baca juga Cara Menghitung Harga Lembar Saham Karakteristik Biaya Karateristik biaya terbagi menjadi dua kategori, yakni karakteristik biaya utama dan karakteristik biaya pendukung. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah perbedaan kedua karakteristik tersebut 1. Karakteristik Biaya Utama Adapun karaktersitik biaya utama dalam akuntansi disebabkan oleh dua hal, yakni penurunan aset dan operasi utama yang berkesinambungan. Berikut ini adalah penjelasan keduanya a. Penurunan Aset Agar dapat menyebutkan bahwa biaya timbul, harus terjadi kejadian yang dapat menurunkan aktiva mengakibatkan adanya aliran aktiva atau sumber ekonomi. Aset dalam ini didefinisikan sebagai seluruh aktiva perusahaan sebagai suatu kesatuan. b. Operasi Utama yang Berkesinambungan Supaya menjadi biaya konsumsi maka harus berhubungan dengan aktivitas utama atau sentral kesatuan usaha. Definisi kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan suatu pendapatan yang disajikan dalam kegiatan memproduksi/ mengirim barang atau menyerahkan/ melakukan jasa. Baca juga Inilah Pengertian Akuntansi Pajak, Fungsi, Prinsip, Jenis-Jenis, dan Aturan Sanksinya 2. Karakteristik Biaya Pendukung Adapun karakteristik biaya pendukung disebabkan oleh kenaikan kewajiban dan penurunan ekuitas. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut a. Kenaikan Kewajiban Hal ini supaya biaya yang cukup luas guna mencukupi pos-pos yang muncul atas penyesuaian akhir tahun. Apabila barang dan jasa sudah dimanfaatkan oleh perusahaan akan tetapi perusahaan tidak mengakuinya sebagai aset sebelumnya atau perusahaan belum mengakui adanya kewajiban terhadap pengggunaan barang serta jasa yang telah dikuasai oleh pihak lain, maka perusahaan wajib untuk membayar/melaksanakan pengorbanan pendapatan atau sumber ekonomi di masa yang akan datang hingga kewajiban muncul. Sebagai contoh adanaya fee pengiriman barang oleh perusahaan ekspedisi yang belum dibayar perusahaan. Jasa pengiriman telah dikonsumsi serta memunculkan pendapatan, dengan itu biaya wajib muncul serta diikuti adanya kenaikan kewajiban. b. Penurunan ekuitas Menurut IAI apabila terjadi penurunan aset maka akan mempengaruhi atau menurunkan ekuitas. Penurunan ekuitas dalam hal ini yaitu biaya, dikarenakan tidak semua penurunan aset/aktiva dapat berdampak atas penurunan ekuitas. Sehingga penurunan ekuitas termasuk dalam karakteristik pendukung arti biaya. Baca juga Pengertian Akuntansi Pemerintahan, Karakteristik, dan Tujuan Penggunaannya Penggolongan Biaya Tujuan akuntansi biaya yaitu untuk menyajikan informasi biaya yang memiliki beragam tujuan, sehingga pengglongan biaya didasarkan pada tujuan tersebut. Adapun cara untuk menggolongkan biaya yaitu sebagai berikut 1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok perusahaan terdiri atas biaya produksi factory cost dan beban pemasaran commercial expense. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua kategori tersebut a. Factory Cost Biaya Produksi Biaya produk adalah biaya yang mengalami peningkatan atau penurunan seiring dengan aktivitas produksi yang terjadi. Adapun biaya produk terdiri dari Direct material cost biaya bahan baku Direct labor cost biaya tenaga kerja langsung Factory overhead biaya tidak langsung b. Commercial Expense Beban Pemasaran Beban pemasaran akan timbul disebabkan oleh aktivitas pemasaran marketing seperti iklan, promosi, atau hal-hal yang berkaiatan dengan aktivitas branding yang dilakukan. Adapun yang membentuk adanya beban pemasaran yaitu Beban penjualan. Beban administrasi dan umum. Baca juga Akuntansi Pendidikan Pengertian dan Penerapannya dalam Institusi Pendidikan 2. Periode Akuntansi Dalam periode akuntansi, terdapat pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah sebagai berikut a. Capital Expenditure Pengeluaran Modal Pada pengeluaran ini akan banyak memberikan manfaat terhadap beberapa periode akuntansi. Pengeluaran ini ditetapkan ssebagai harga perolehan. Pengeluaran diklasifikasikan sebagai capital expenditure apabila pengeluaran ini banyak memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimana total relatif besar serta pengeluaran ini bersifat tidak rutin. b. Revenue Expenditure Pengeluaran Penghasilan Pengeluaran dalam hal ini memberikan manfaat ke periode akuntansi jika pengeluaran tersebut terjadi. Dan pengeluaran ini menjadi beban pada periode tertentu, serta dicatat dalam laporan laba rugi. Pengeluaran diklasifikasikan sebagai revenue expenditure apabila pengeluaran memberi manfaat pada periode terjadinya pengeluaran, totalnya relatif kecil serta biasanya pengeluaran ini bersifat rutin. Baca juga Apa Itu Akuntansi Keuangan? Inilah Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Standarisasinya 3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Pada Biaya Dalam pelaksanaannya, biaya yang terjadi akan disebabkan oleh dua hal, yakni biaya terkendali controllable cost dan biaya tidak terkendali uncontrollable cost. a. Controllable Cost Biaya Terkendali Biaya terkendali erupakan biaya yang secara langsung bisa dipengaruhi oleh manajer yang telah pada tingkatan tertentu dengan jangka waktu yang telah disepakati. b. Uncontrollable Cost Biaya Tidak Terkendali Biaya tidak terkendali yaitu biaya tidak bisa dipengaruhi oleh manajer yang berada pada tingkatan tertentu. Baca juga Mengenal Akuntansi Manajemen Pengertian, Penerapan, Fungsi, dan Ruang Lingkupnya 4. Macam-macam Biaya Berdasarkan Perilaku Dalam perencanaan serta pengendalian biaya pada saat pengambilan keputusan, biaya diklasifikasikan sesuai tingkah lakunya dalam hubungannya dengan adanya perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan menjadi tiga macam antara lain a. Biaya Tetap Fixed Cost Biaya tetap merupakan biaya yang total jumlahnya tetap konstan, biaya ini tidak akan diperngaruhi adanya perubahan volume suatu kegiatan hingg pada tingkatan tertentu. Secara proporsional, biaya tetap per unit bisa berbanding terbalik dengan adanya perubahan volume kapasitas atau kegiatan produksi. Semakin tinggi level kegiatan, dapat berdampak terhadap semakin rendahnya biaya tetap per unit tersebut. Dan apabila semakin rendah tingkat aktivitasnya, maka semakin tinggi pula biaya tetap per unit. b. Biaya Variabel Variabel Cost Variabel cost atau biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya bisa berubah secara proporsional sebanding yaitu dengan adanya perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume aktivitas maka secara sebanding semakin tinggi pula jumlah biaya variabel. Dan semakin rendah volume kegiatan maka secara sebanding semakin rendah pula jumlah biaya variabel. c. Biaya Semi-Variabel Mixed Cost atau Semivariabel Cost Biaya semi variabel merupakan biaya yang terdiri dari biaya tetap dan juga biaya variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap yaitu total biaya minimum agar mampu menyediakan jasa sedangkan pada unsur biaya variabel merupakan bagian dari semi variabel yang dipengaruhi adanya volume kegiatan. Baca juga Inilah 10 Jenis Ilmu Akuntansi yang Ada di Perusahaan 5. Berdasarkan Objek yang Dibiayai Berdasarkan objek pembiayaan, biaya akan digunakan untuk penggunaan aktivitas produksi dan hal-hal lain di luar aktivitas tersebut. Berikut ini adalah jenis biaya tersebut a. Biaya Langsung Biaya langsung adalah biaya yang manfaatnya dapat diidentifikasikan terhadap objek atau pusat biaya tertentu. b. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang manfaatnya tidak dapat diketahui terhadap objek atau pusat pada biaya tertentu atau biasa didefinisikan biaya yang manfaatnya dinikmati sebagian objek/pusat biaya. Baca juga Rumah Jogja Murah DP 5 Persen Angsuran Cuma 1 Jutaan 6. Penggolongan Biaya Dihubungkan Berdasarkan Keluarannya a. Biaya Engineered Engineered cost merupakan bagian biaya yang memiliki hubungan fisik yang jelas dengan output. b. Biaya Disrectionary Disrectionary cost adalah biaya yang sering disebut managed cost atau programmed cost. Biaya ini berarti seluruh biaya yang tidak memiliki hubungan yang tepat dengan output. c. Biaya Commited Commited cost atau biasa disebut dengan biaya kapasitas merupakan biaya yang terjadi supaya mampu untuk mempertahankan kapasitas organisasi terhadap kegiatan produksi, pemasaran marketing serta administrasi. Baca juga Investasi Kavling Menguntungkan – Siap Terima SHM Cuma 60 Jutaan – 3 Km ke Pusat Bogor Timur Itulah penjelasan lengkap agar Anda dapat membedakan antara cost dan expense. Sekarang, Anda mulai bisa membedakan antara expense dan cost, bukan? Penjelasan di atas diharapkan akan mengurangi kesalahan Anda dalam penempatan penyusunan laporan keuangan. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Contohpenerapannya adalah ketika menghitung cost of good sales, dengan menggunakan dasar tersebut akan ada keuntungan atau kerugian dalam proses penyimpanan persediaan, depreciation expense, amortization expense, inventory dan property, plant dan equipment, jumlah yang dapat ditutupu harus digunakan jika lebih rendahh dari current cost
Biaya dan beban merupakan istilah dalam akuntansi yang sudah tidak asing, terutama bagi para akuntan yang sudah sering membuat laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari pengeluaran dan pemasukan. Dalam akuntansi, unsur pengeluaran ini meliputi biaya cost dan beban expense. Kedua hal ini merupakan variabel penting dalam akuntansi yang tidak boleh terlewatkan. Untuk mempermudah pekerjaan Anda dalam menghitung biaya dan beban maka Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi terbaik di Indonesia. Namun nyatanya, banyak pebisnis yang masih belum memahami perbedaan dari kedua variabel penting ini. Kedua istilah tersebut sekilas terlihat mirip, namun dalam Sistem Akuntansi kedua variabel ini memiliki arti dan fungsi yang berbeda. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengelolaan antara biaya dan beban dengan mudah maka Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi. Berikut ini merupakan penjelasan lengkap seputar pengertian, jenis, perbedaan, serta contoh dari expense dan cost. Baca juga Sistem Akuntansi Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Penerapannya Daftar Isi Apa Itu Beban Expense? Jenis-Jenis Beban dalam Akuntansi 1. Harga pokok penjualan 2. Beban operasional 3. Beban keuangan 4. Extraordinary expenses 5. Beban non-operasional 6. Beban non-tunai Perbedaan Beban Expense dan Biaya Cost 1. Secara garis besar 2. Letaknya dalam laporan keuangan 3. Perbedaan periode akuntansi 4. Jumlah pengeluaran 5. Berdasarkan nominal dan nilai biayanya 6. Berdasarkan manfaat yang ada Contoh dari Beban dan Biaya Kesimpulan Apa Itu Beban Expense? Sumber Menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, expense adalah biaya yang dibebankan atas jasa yang bank lakukan pada akun nasabahnya; pembebanan tersebut dapat dilakukan setiap triwulan atau semester sesuai dengan kesepakatan bank dengan nasabahnya. biaya tersebut terdiri atas provisi dan atau biaya atas jumlah cerukan yang nasabahnya lakukan charges. Singkatnya, expense dalam akuntansi merupakan jenis pengeluaran untuk membantu proses perolehan barang atau jasa yang akan mempengaruhi pendapatan suatu perusahan. Dengan kata lain, expense tersebut merupakan biaya yang telah memberikan manfaat. Expense dapat terjadi karena beberapa hal, seperti biaya yang telah melampaui masanya atau penggunaan yang muncul atas pemanfaatan utilitas tertentu. Expense sendiri dapat terjadi bersamaan pengeluaran kas, sebelum pengeluaran kas, maupun sesudah pengeluaran kas. Contoh expense sebelum pengeluaran kas yaitu biaya untuk gaji bulanan karyawan. Beban yang terjadi pada saat pengeluaran kas contohnya yaitu biaya untuk pembayaran listrik. Sedangkan yang terjadi setelah pengeluaran kas contohnya yaitu biaya untuk depresiasi. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Jenis-jenis Beban dalam Akuntansi Bagi pebisnis yang tentunya penting untuk memahami apa saja jenis-jenis beban dalam akuntansi. Expense sangat berpengaruh terhadap laporan akuntansi keuangan, khususnya laporan laba rugi. Lima judul utama yang akan muncul pada laporan tersebut, yaitu 1. Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan atau HPP merupakan seluruh pengeluaran yang ada mulai dari memperoleh bahan baku sampai dengan pemasaran produk seperti kegiatan promosi dan pengangkutan barang yang akan perushaan jual. Biaya ini tidak termasuk biaya penjualan dan administrasi yang seluruh perusahaan keluarkan. 2. Beban operasional Beban operasional merupakan biaya yang muncul dari biaya penjualan barang dan jasa. Biaya ini termasuk biaya gaji penjualan, iklan, maupun biaya untuk sewa toko. Pencatatan ini harus perusahaan lakukan secara rutin. Termasuk juga dengan biaya-biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasional. 3. Beban keuangan Beban keuangan merupakan biaya atas biaya yang timbul dari pinjaman atau kreditor. Biaya ini merupakan biaya pengeluaran di luar bisnis inti perusahaan. Salah satu contohnya yaitu biaya bunga atas uang yang perusahaan pinjam. Extraordinary expenses merupakan biaya yang timbul atas suatu kejadian atau transaksi besar yang berada di luar aktivitas bisnis inti perusahaan. Contoh expense Ini termasuk biaya untuk merumahkan karyawan, menjual tanah, atau melepaskan aset penting dari suatu perusahaan. 5. Beban non-operasional Beban ini merupakan biaya yang tidak dapat dikaitkan kembali dengan pendapatan dari suatu usaha. Contoh beban non-operasional yang paling umum yaitu biaya bunga atas peminjaman uang. Pinjaman dari bank biasanya memerlukan pembayaran bunga, tetapi pembayaran semacam itu tidak menghasilkan pendapatan operasional apa pun. Oleh karena itu, biaya tersebut termasuk sebagai biaya non-operasional. 6. Beban non-tunai Akun beban non-tunai merupakan biaya yang tercatat dalam laporan laba rugi, namun tidak melibatkan transaksi tunai yang sesungguhnya. Contoh jenis non-tunai yang paling umum yaitu penyusutan. Hal ini karena penyusutan mengurangi laba bersih, namun bukan akibat arus kas keluar. Baca juga Faktor Penting Memilih Software Akuntansi Cloud Based Perbedaan Beban Expense dengan Biaya Cost Bagi pebisnis yang ingin memahami perbedaan biaya dan beban, berikut adalah penjelasan yang dapat Anda pahami 1. Secara garis besar Berbeda dengan expense, biaya atau cost merupakan jenis biaya yang muncul ketika perusahaan membeli barang maupun jasa yang mendukung kegiatan produksi maupun operasional. Jadi, biaya merupakan sumber ekonomi yang memang harus dikeluarkan demi kelangsungan usaha. 2. Letaknya dalam laporan keuangan Perbedaan yang utama antara kedua variabel tersebut terletak pada letak penyusunan laporan keuangannya. Dalam laporan keuangan, expense termasuk dalam laporan laba-rugi sebagai pengeluaran yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat kedepannya. Sedangkan, biaya akan masuk dalam penyusunan neraca sebagai biaya yang belum terpakai. Hal ini karena biaya dianggap sebagai aktiva berupa biaya yang belum terpakai. 3. Perbedaan periode akuntansi Perbedaan kedua dapat Anda lihat dari periode akuntansinya. Expense sendiri memiliki periode akuntansi kurang dari satu tahun karena berasal dari pengeluaran pendapatan. Sedangkan biaya memiliki periode akuntansi lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal. 4. Jumlah pengeluaran Berdasarkan jumlah yang dikeluarkan, expense memiliki jumlah pengeluaran yang relatif lebih kecil karena berasal dari pengeluaran pendapatan. Sedangkan, biaya memiliki jumlah pengeluaran yang lebih besar karena berasal dari pengeluaran modal. Semakin besar biaya yang perusahaan keluarkan maka semakin besar juga modal yang Anda keluarkan. Sebaliknya untuk expense, semakin besar expense yang Anda keluarkan maka akan semakin kecil keuntungan yang Anda peroleh. 5. Berdasarkan nominal dan nilai biayanya Expense memiliki nominal yang sedikit sedangkan cost memiliki nominal yang relatif lebih besar. Contohnya, dalam biaya sewa ataupun biaya penyusutan tidak dianggap sebagai expense karena biaya sewa atau biaya penyusutan ini akan ada dalam periode akuntansi selanjutnya. Biaya memiliki jumlah nominal yang lebih besar karena tidak berhubungan dengan hal-hal kecil dalam perusahaan. Sedangkan expense dapat menjadi alternatif untuk pengeluaran bernilai kecil. 6. Berdasarkan manfaat yang ada Karena pembukuan dan istilah dari dua variabel ini berbeda, tentunya manfaat yang perusahaan dapatkan juga akan berbeda. Biaya akan memberikan manfaat kepada pendapatan, sedangkan beban akan bermanfaat sebagai salah satu sumber daya. Pemanfaatan pada biaya juga akan berdampak terhadap jumlah modal setelahnya, sedangkan pemanfaatan pada beban akan berdampak terhadap jumlah keuangan yang ada. Baca juga Tips Mengatasi Masalah Keuangan Perusahaan Dengan Software Akuntansi Contoh dari Beban dan Biaya Perusahaan Antar Jaya merupakan perusahaan pengiriman barang gudang dari distributor. Alat yang perusahaan gunakan untuk pengiriman adalah truk. Pada tahun ini mereka menambah 1 buah truk seharga Rp. dengan perkiraan biaya penyusutan sebesar Rp. per tahun. Dari sini, dapat diklasifikasikan bahwa biaya yang perusahaan Antar Jaya keluarkan yaitu untuk truk karena mengurangi modal dan perusahaan gunakan lebih dari 1 periode. Lebih lengkapnya, biaya yang perusahaan keluarkan yaitu untuk klasifikasi beban meliputi beban penyusutan truk dan beban perawatan truk dan beban bahan bakar minyak. Sebab pengeluaran ini hanya mengurangi pendapatan dan tidak lebih dari 1 periode. Berikut contoh beban dan biayanya dalam jurnal umum Beban Beban Penyusutan truk Rp Akumulasi Penyusutan Truk Rp Biaya Truk Aset Rp Kas Rp Keduanya memang terlihat serupa. Namun, kedua variabel tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Dengan mengetahui perbedaan keduanya, tentu akan mempermudah untuk mengklasifikasikan. Kesimpulan Beban dan biaya merupakan dua istilah yang akrab pada telinga pelaku usaha. Perbedaan biaya dan beban penting untuk perusahaan ketahui agar Anda tidak keliru dalam membuat laporan keuangan. Dengan mengetahui perbedaan antara biaya dan beban, membedakan fungsi penggunaan dan peletakannya akan semakin menjadi lebih mudah. Selain itu, laporan keuangan Anda akan terhindar dari kekeliruan pencatatan pada kemudian hari. Untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan Anda dapat menggunakan Software Akuntansi dengan melihat terlebih dahulu skema harga Software ERP untuk mengetahui harganya, kemudian temukan Software ERP yang sesuai dengan budgeting perusahaan Anda! Namun, pembuatan laporan keuangan secara manual tentu dapat menyulitkan karena akan menghabiskan waktu lebih serta rentan terjadi human error. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan Software Akuntansi terbaik dari Hashmicro untuk memudahkan pekerjaan Anda. Buat pengelolaan arus kas, laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lainnya secara otomatis dengan Sistem Akuntansi terbaik dan terlengkap untuk enterprise. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Vania Marsha KristianiA Junior Content Writer at HashMicro who Interested in Digital and Growth. Also a life-time learner who always strive to learn and grow.
OperatingIncome = Sales – Variable Expense Dari data diatas diketahui variable cost adalah 81,25 % atau dengan ratio 0.8125 dari sales Formulanya sbb : Op. Income = Sales – Variable cost – Fixed Cost biaya adalah: Pendapatan = $10 x Unit Total biaya = ($5 x Unit) + $100
Menerapkan siklus akuntansi memang membutuhkan kecermatan tinggi dalam mengklasifikasikan suatu transaksi. Salah satunya adalah transaksi yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan uang. Selain berupa biaya operasional, setiap bisnis juga pasti mengeluarkan beban. Dalam ilmu akuntansi, beban atau expenses adalah komponen yang akan mengurangi pendapatan. Komponen ini akan memengaruhi laba atau rugi yang dialami suatu bisnis. Mari mengenal perbedaan akun expenses dan akun cost atau biaya. Expenses Beban dan Cost Biaya Menurut Staandar Auntansi Keuangan, beban atau dalam istilah bahasa Inggris disebut sebagai expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar. Akun beban akan memengaruhi laporan laba bersih dalam bisnis, termasuk mengurangi akun pendapatan. Contoh beban paling umum yang ditemui dalam bisnis adalah beban pemeliharaan kendaraan operasional dan beban penyusutan nilai aktiva. Sedangkan biaya atau cost adalah pengeluaran yang dikeluarkan bisnis sebagai modal dengan periode lebih dari satu tahun. Contoh paling mudah untuk pengeluaran yang termasuk dalam biaya adalah pengadaan mobil perusahaan, penyewaan gedung, dan sebagainya. Agar lebih memudahkan Anda memahami perbedaan beban dan biaya, simak ilustrasinya berikut ini. Ketika perusahaan membutuhkan transportasi untuk mempermudah operasional, tim pengadaan melakukan pembelian mobil. Dalam waktu 2 tahun, mobil tersebut membutuhkan perbaikan menyeluruh. Selain perbaikan, nilai mobil juga menyusut jika dibandingkan saat pertama kali membeli. Maka, dana yang keluar untuk membeli mobil adalah biaya. Sedangkan kegiatan perbaikan dan penyusutan nilai aktiva mobil termasuk dalam beban. Meski termasuk dalam pengeluaran, keduanya memiliki skema yang berbeda. Simak perbedaan detailnya berikut ini. Sumber Pixabay Perbedaan Beban dan Biaya Lebih Rinci Karakteristik paling terlihat dari beban dan biaya adalah nilai atau nominalnya, biaya biasanya memiliki nilai nominal besar namun tidak setiap periode akuntansi terjadi. Sedangkan beban cenderung memiliki nilai lebih kecil dan lebih sering terjadi pada satu periode. Berkaitan dengan periode akuntansi, beban menjadi pengeluaran yang berasal dari akun pendapatan dengan periode kurang dari satu tahun. Sebaliknya, biaya menjadi pengeluaran yang berasal dari akun modal dengan periode lebih dari satu tahun. Lebih rinci dalam siklus akuntansi, akun biaya pasti akan menjadi aktiva karena terdapat manfaat yang belum dirasakan dan akan didapatkan pada masa yang akan datang. Itulah kenapa biaya sering muncul sebagai akun biaya penyusutan aktiva. Sedangkan akun beban sifatnya hanya dapat dipakai sekali waktu tanpa ada manfaat masa depan atau manfaatnya sudah dirasakan. Lebih lanjut dalam laporan keuangan, biaya akan masuk dalam laporan neraca sedangkan beban akan masuk dalam laporan laba rugi. Kemudian jika dilihat dari dampaknya terhadap struktur modal, biaya memiliki dampak yang dirasakan langsung. Ketika perusahaan mengeluarkan dana besar sebagai biaya, misal membeli aset, maka modal juga akan berkurang. Sifat aset juga ikut memengaruhi seberapa kuat biaya menguras akun modal. Ketika aset tidak lancar, struktur modal menjadi semakin lemah. Sedangkan beban dapat dikatakan tidak memiliki dampak terhadap struktur modal. Beban justru akan berpengaruh pada margin keuntungan perusahaan. Sumber Pixabay Klasifikasi Expenses atau Beban 1. Beban Administrasi Sesuai dengan namanya, beban administrasi adalah beban operasional yang berkaitan dengan kebutuhan administrasi. Beberapa contoh untuk beban administrasi adalah telepon, listrik, air, alat tulis kantor, pajak, dan sebagainya. 2. Beban Penjualan Lalu beban penjualan adalah segala dana yang keluar untuk menghasilkan produk dan menyiapkan produk sehingga siap untuk dijual. Termasuk didalamnya beban untuk kegiatan promosi dan pengiriman produk kepada pelanggan. 3. Beban Lain-Lain Beban lain-lain adalah semua beban yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Beberapa contoh beban lain-lain yang umum muncul adalah beban bunga, beban rugi penjualan surat berharga atau aset tetap lain. Baca Juga Mengenal Biaya Operasional, Mulai dari Komponen Hingga Cara Menghitungnya Menghitung expenses dapat membantu perusahaan mengetahui besaran sumber daya yang dikeluarkan dalam satu periode akuntansi. Karena pada dasarnya beban dilakukan untuk membiayai kebutuhan operasional bisnis sehari-hari. Selain itu, bisnis Anda juga akan mendapatkan angka keuntungan atau laba bersih dari hasil penjualan selama periode tersebut setelah dikurang dengan beban yang keluar. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat memetakan aset sebelum melakukan pengadaan barang dan/atau jasa. Artinya, beban pemeliharaan untuk aset tersebut akan lebih terkontrol dan pengeluaran perusahaan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan operasional. Baca Juga Simak 3 Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik dan Fungsinya Beban atau expenses adalah salah satu bagian dari penyusunan laporan keuangan yang tak bisa ditinggalkan. Fungsinya sama penting dengan akun lain dalam siklus akuntansi. Akan jauh lebih mudah jika akuntan Anda dibantu oleh sistem teknologi yang cepat dan mudah digunakan. R1 melalui Accounting Management dapat membantu Anda mengelola aktivitas akuntansi lebih efektif dan efisien. Tidak hanya proses pelaporan, data dari periode akuntansi sebelumnya pun dapat diakses kapanpun dan dimanapun untuk memudahkan Anda mengambil keputusan ekonomi. Temukan lebih banyak manfaat dari fitur R1 dengan mengikuti tautan ini. Bebanpenjualan, umum dan administrasi (selling, general and administrative expensesatau SG&A expenses) adalah beban operasi yang tidak terkait langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Contohnya adalah gaji eksekutif, gaji karyawan non produksi, gaji dan komisi tenaga penjual, asuransi, iklan dan promosi, dan perjalanan dan hiburan.
Terdapatbeberapa contoh dari beberapa elemen cost structure, perhatikanlah tabel di bawah ini! No. Nama. Biaya Tetap. Biaya Variabel. Struktur Biaya Pelanggan (Customer Cost Structure ) Biaya penambahan administrasi terhadap layanan pelanggan dan klaim garansi. Biaya atas penjualan barang dan jasa, retur penjualan, serta kredit yang diterima.

Daricontoh di atas, pembayaran bunga per periode adalah 5% (10%/ 2 pembayaran per tahun = 5%) dan nilai nominal obligasi adalah Rp5.000.000. Rp5.000.000 x 0,05 = Rp250.000,-Bunga yang dibayarkan tiap periode adalah Rp250.000. 3. Menghitung beban bunga efektif total pada tiap periode

tbukKE. 451 456 432 169 166 277 95 212 20

sales expense adalah contoh dari biaya